BIMA–NTB—Dalam upaya
percepatan pembangunan, peningkatan kapasitas Kader Pembangunan Manusia (KPM)
sebagai salah satu unsur yang berperan penting sebagai ujung tombak pencegahan
stunting terintegrasi di tingkat desa terus dilakukan.
Untuk membekali para KPM tersebut,
Pemerintah Kabupaten Bima melalui Dinas Kesehatan melakukan Pembinaan Kader Pembangunan Manusia
(KPM) selama dua hari sejak Kamis-Jumat, 17-18 Juni 2021, di hotel Lila Graha
Bima.
Pembinaan KPM dari 90 desa lokus stunting tahun 2019, 2020,
2021 dan 2022 yang menggunakan Dana BOK Stunting tahun 2021 ini merupakan Aksi
ke 5 dari 8 aksi konvergensi stunting terintegrasi yang ada di Indonesia.
Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bima
Hj Rostiati Dahlan S.Pd yang menjadi salah seorang pemateri pada pelatihan tersebut memberikan
motivasi kepada seluruh KPM agar dapat menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya.
Sebagai sebuah kerja sosial, KPM
memiliki tugas kemasyarakatan yang mulia sehingga semua hal yang terkait dengan
tugas di lapangan, agar selalu
melaporkan kepada masing-masing kepala desa.
Pembinaan KPM ini juga penting dalam
mendukung penilaian kinerja penanganan stunting tingkat Provinsi NTB di
Kabupaten Bima yang akan berlangsung tanggal 5 sampai 8 Juli 2021 mendatang di mana pada tahun lalu Kabupaten
Bima berhasil meraih juara 1 pada aksi konvergensi stunting.
Narasumber lainnya, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat
Dikes Kabupaten Bima Alamsyah, SKM
mengemukakan, peran Posyandu keluarga yang saat ini telah berjalan di desa
menjadi tempat pelayanan kesehatan di tingkat dusun merupakan wadah untuk upaya
pencegahan dan penanganan stunting di masyarakat.
Pemateri selanjutnya yaitu Kasi Gizi,
Tita Masitah, S.Gz, M.Si memaparkan
tentang pentingnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan GEBRAK Bimantika.
Senada dengan Alamsyah, Kepada DPMD
Kabupaten Bima yang diwakili Kasi Pengembangan Adat dan Sosial Budaya Masyarakat
Rahmawaty Sadatul Ummy ST memaparkan, KPM memiliki tugas strategis dalam
membantu pemerintah desa dalam sektor kesehatan untuk upaya pencegahan stunting
melalui laporan secara berkala.
"Dalam melaksanakan tugasnya, para
kader dibekali dengan metode scorecard desa dan aplikasi EHDW yaitu aplikasi
pelaporan stunting diluncurkan oleh Kementerian Desa RI,” tandasnya.
Laporan:
Yan