|
BIMA – NTB | Sebanyak
30 orang peserta yang berasal dari desa Renda, Ngali, Kalampa, Dadibou dan
Sangiang Wera mengikuti Pelatihan para Pelatih (Training of Trainer/ToT)
Sekolah Rintisan Perempuan untuk Perubahan (La Rimpu).
Kegiatan ini merupakan kerjasama antara
Bappeda Kabupaten Bima dengan La Rimpu, dan berlangsung selama dua hari lali dari
tanggal 9 – 10 Desember 2019, di Ruang Rapat Kantor Bupati Bima. TOT dibuka
secara resmi oleh Bupati Bima Hj Indah Dhamayanti Putri.
“TOT diharapkan dapat menumbuhkan
kesadaran akan pentingnya perdamaian yang berasal dari insiasi internal
masyarakat,” harap Bupati.
Disamping itu, setiap perempuan
menguatkan kapasitas dirinya sehingga dapat menjadi agen perubahan di
lingkungnya masing-masing.
Sementara itu, pada sesi pembahasan
materi—Kabid Perencanaan Pembangunan Sosial Budaya Bappeda Kabupaten Bima Raani
Wahyuni ST,MT,M.Sc memaparkan peran pemerintah dalam gerakan perempuan dan
perdamaian, berbagai agenda dan dukungan terhadap pengarusutamaan gender di
Kabupaten Bima.
“Komitmen pemerintah terlihat jelas pada
arah penguatan program yang sensitif gender di masing-masing dinas teknis,” ungkapnya.
Narasumber berikutnya, Direktur La Rimpu
Dr Atun Wardatun menyampaikan peran perempuan sebagai agen perdamaian, La Rimpu
dan filososi Manggawo dan Marimpa.
Dr Atun juga menyebutkan bahwa
perdamaian dan perubahan di masyarakat tidak harus saling menunggu.
“Kita semua bersama masyarakat harus
mampu menempatkan dirinya sebagai subjek, tidak menunggu pemerintah. Sebaliknya
juga pemerintah harus memiliki spirit yang sama sebagai pelaku atau subjek
utama,” katanya.
Selain kedua pemateri tersebut,
narasumber lainnya adalah Kasubag Perencanaan dan Program DP3AP2KB Kabupaten
Bima Safriatna Ach yang mengulas topik pembedayaan perempuan dan aplikasi
SIMAWAR.
Penulis:
Yan Suryadin
Editor:
Adi Pradana