Komentar
MEDIANUSANTARA.ID--Dinilai kurang sportifnya salah seorang calon Formateur dalam proses Konfercab HMI Cabang Malang, sehingga memicu kekecewaan para anggotanya sendiri.
Proses regenerasi kepengurusan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Malang dalam Konfrensi Cabang (Konfercab), mendekati babak finalnya. Akan tetapi, pergantian kepemimpinan pada organisasi tersebut, mendapat beberapa prahara di dalam berlangsungnya proses Konfercab dengan tindakan kurang sportif yang dilakukan salah seorang calon, hingga dalam proses musyawarah yang berlangsung berakhir dengan kondisi aklamasi.
Dalam aklamasi itu pun akhirnya dipilih Sutriyadi. Namun dibalik kondisi tersebut, pun menimbulkan kekecewaan para anggota lainnya, hingga berujung terjadi aksi massa yang berlangsung, Senin (21/5/2018) malam, di perempatan Jalan Veteran. Aksi pun berlanjut di Sekretariat HMI Cabang Malang hingga disegel.
Menurut koordinator aksi Reza, mengungkapkan, pada proses Konfercab yang berlangsung pagi itu terjadi perbedaan pendapat tentang pemendingan sidang. Sedangkan presidium sidang tidak menghiraukan kondisi tersebut hingga akhirnya anggota sidang beserta empat kandidat formateur lainnya meninggalkan ruang sidang dan melakukan walk out (WO).
"Kondisi WO dimanfaatkan salah seorang calon untuk langsung melanjutkan sidang hingga melakukan aklamasi," ungkap Reza.
Dari kondisi itu, tentunya membuat para anggota kecewa. Hingga mereka melakukan reaksi dan protes yang berujung pada penyegelan Kantor Sekretariat HMI Cabang Malang itu sendiri.
"Kami menuntut hasil sidang pleno III dan IV dianulir, karena dianggap tidak sah secara konstitusional. Harianto selaku ketua umum demisioner yang bertanggung jawab atas jalannya acara ini. Dan, jika tidak ditanggapi, maka pihaknya beserta para pimpinan institusi yang mengikuti proses sidang tidak mengakui formateur terpilih karena cacat hukum," tandasnya.(Rz)