MEDIANUSANTARA.ID--Sedikitnya 30 orang yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Nusa Tenggara Barat dan LSM, akan melakukan unjuk rasa di Kantor Kementerian Kesehatan RI, di jalan Rasuna Said Setiabudi, Jakarta Selatan, Selasa (27/3/2018) besok.
Informasi yang diperoleh tadi sore, unjuk rasa tersebut menyikapi kasus pemulangan jenazah bayi yang menggunakan jasa ojek, dari rumah sakit ke rumah duka dengan jarak yang ditempuh sekitar 50 kilometer.
Kasus tersebut menjadi viral dalam sosial media, hingga memicu kecaman keras dari berbagai elemen masyarakat atas kebijakan pihak BLUD RSUD Kabupaten Bima yang dinilai tidak memihak terhadap keluarga pasien dari golongan miskin.
Kasus yang terjadi pada tanggal 14 Maret 2018 lalu itu, juga memicu gelombang protes dan unjuk dari kalangan mahasiswa di Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Bahkan banyak pihak yang menilai bahwa pemulangan jenazah dengan jasa ojek tersebut, merupakan "kejahatan kemanusiaan" yang baru terjadi di BLUD RSUD Kabupaten Bima.
Hingga saat ini, kasus tersebut menjadi atensi dari berbagai elemen masyarakat, termasuk dari Kementerian Kesehatan RI di Jakarta.
Meski beragam gelombang tudingan yang terus viral di dunia sosmed maupun di lapangan yang mendesak agar Drg H Ikhsan dicopot dari jabatan Direktur BLUD RSUD Bima, namun sampai saat ini belum ada tanda tanda sikap serius dari Pemerintah Daerah Kabupaten Bima, selebihnya Bupati Bima Hj Indah Dhamayanti Putri sebagai pemegang kebijakan tertinggi di daerah tersebut.
Meski demikian, tuntutan mahasiswa dan kelompok masyarakat akan membias hingga mendorong rencana dilakukan unjuk rasa di Kantor Kementerian Kesehatan RI, di Jakarta, Selasa (27/3/2018) besok.(*)
*) Penulis: Adi Pradana