MEDIANUSANTARA.ID—Walikota Bima HM
Qurais H Abidin menerima penghargaan UPAKARTI Kategori Jasa Kepedulian Tahun
2017 dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin) RI.
Plt Kabag Humaspro
Kota Bima Syahrial Nuryadin S.IP,MM mengatakan, acara penyerahan penghargaan itu
berlangsung di Ruang Garuda Gedung Kementerian Perindustrian RI di Jakarta
Selatan, Rabu (2/8/2017) lalu. “Penghargaan itu diserahkan langsung oleh
Menteri Perindustrian RI Airlangga Hartarto,” kata Syahrial.
Penghargaan
UPAKARTI diberikan kepada mereka yang telah berdedikasi tinggi melakukan
berbagai upaya yang luar biasa dalam pengembangan industri kecil dan
menengah. Ini dimaksudkan sebagai upaya untuk memasyarakatkan pelaksanaan
program keterkaitan/kemitraan, sesuai yang diamanatkan Undang-Undang Nomor 5
Tahun 1984 Tentang Perindustrian. “Penghargaan UPAKARTI seperti ini yang
diberikan sejak tahun 1985,” kata Syahrial.
Ia
menjelaskan, penghargaan UPAKARTI mencakup lima kategori. Yaitu Jasa
Pengabdian, Jasa Pelestarian, Jasa Kepeloporan, Jasa Kepedulian dan IKM Modern.
Jasa
Kepedulian, diberikan kepada Pemerintah Kabupaten dan/atau Kepala Pemerintah
Kota yang mempunyai Visi serta Komitmen yang tinggi terhadap pengembangan IKM
di daerahnya.
“Walikota
Bima HM Qurais H Abidin, dinilai telah memberikan dukungan penuh bagi
pengembangan IKM, khususnya tenun ikat di Kota Bima,” kutip Syahrial dari
penyampaikan Menteri Perindustrian RI Airlangga Hartarto.
Peran
Pemerintah Kota Bima terhadap pengembangan IKM dinilai cukup signifikan.
Kegiatan menenun yang biasanya hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri, sekarang
telah mampu menjadi sumber pendapatan tambahan perajin, khususnya ibu-ibu
selepas membantu suami di sawah atau di ladang.
Regenerasi
perajin tenun cukup bagus, kegiatan menenun bukan lagi hanya dilakukan oleh
orang-orang tua namun juga generasi muda, karena mereka sadar dengan bertenun
mereka mendapatkan penghasilan.
Dari
tahun ke tahun, jumlah usaha tenun terus bertambah. Pada Tahun 2009, jumlah
Industri Tenun di Kota Bima sebanyak 105 unit/kelompok. Kemudian tahun 2015 meningkat
menjadi 483 unit usaha.
Tidak
hanya satu sentra tenun yang berkembang dan dikenal, namun sedikitnya ada sembilan
sentra yang sampai saat ini telah berkembang. Yaitu Sentra Tenun Rabadompu,
Tenun Kumbe, Tenun Ntobo, Tenun Penanae, Tenun Oi Fo’o, Tenun Nitu, Tenun
Nungga, Tenun Lelamase dan Tenun Rite.
Walikota
Bima HM Qurais menyampaikan ucapan terimakasih kepada seluruh masyarakat Kota
Bima, khususnya para pelaku IKM. Ia berharap penghargaan ini menjadi motivasi
dan inspirasi bagi para pelaku IKM untuk selalu berinovasi untuk meningkatkan
kualitas produk.
“Insya
Allah, Pemerintah Daerah selaku fasilitator akan terus memacu para pelaku IKM
untuk mengembangkan usahanya,” ujar Syahrial dalam siaran persnya.(wb)