|
BIMA - NTB | Kepala
Bidang Perencanaan Pembangunan Sosial dan Budaya Bidang Sosbud) Bappeda
Kabupaten Bima Raani Wahyuni ST,MT,M.Sc yang memandu Rapat Koordinasi
Pelaksanaan (RAKOR) Laporan Rutin
Kinerja Stunting Kabupaten Bima
Jumat (21/02/2020) di ruang Bidang Sosbud mengatakan bahwa Rakor memfokuskan pada pada
review kinerja penanganan stunting tahun 2019 sebagai bahan upaya perbaikan
penanganan stunting tahun 2020.
Rakor yang diikuti 19 peserta dari perangkat daerah terkait terkait yaitu
Bappeda, Dinas Kesehatan, DPMDes, Dinas Ketahanan Pangan, DP3AP2KB, Dinas Kominfostik, Dikbudpora, KOMPAK,
Koordinator PKH dan Faskab Pendamping Desa menyepakati 11 poin kesimpulan dan
rencana tindak lanjut.
Raani mengatakan, rapat menyepakati
perlunya integrasi perencanaan oleh perangkat daerah terkait penurunan stunting
dan Komitmen Tim Konvergensi dalam hal
ini DPMD untuk dapat mengawal RKPDes dan APBDes yang fokus pada upaya penurunan
stunting pada Tahun 2020.
Disamping itu Tim juga menyepakati
seluruh Perangkat Daerah terkait melakukan pemetaan kebutuhan program/kegiatan
di 20 desa stunting yang telah dialokasikan pada RKA Tahun 2020 serta
memastikan kelompok sasaran merupakan kelompok prioritas yang tercatat dalam
Basis Data Terpadu (BDT).
"Hal ini untuk memastikan seluruh
sasaran 1.000 hari pertama kehidupan (HPK) mendapatkan bantuan secara simultan
dalam upaya pencegahan dan penurunan stunting di Kabupaten Bima,” katanya.
Selain itu, tim diharapkan dapat
mendorong terlaksananya verifikasi dan validasi
(verivali) BDT melalui skema pembiayaan dan Musyawarah Desa. Yang monitoring dan evaluasinya dilakukan secara
bersama-sama oleh Camat dan Dinas Sosial Kabupaten Bima.
Pada aspek koordinasi, Dinas
Kesehatan/Puskesmas wajib mendampingi proses Musyawarah Desa, dengan berkoordinasi
dengan Tenaga Ahli Pendamping Desa dan setiap tiga bulan Tim konvergensi rutin
melakukan koordinasi dengan dukungan dana dari Tim Konvergensi.
"Terkait penyebarluasan informasi,
mendorong agar Dinas Kominfostik dan Tim
dalam waktu dekat dapat menyusun strategi komunikasi (strakom)
penanganan stunting dan diseminasi kegiatan serta intervensi terintegrasi yang
terfokus pada desa lokus stunting berdasarkan hasil pemetaan,” terang Raani.
Penulis:
Yan Suryadin (Diskominfostik Kabupaten Bima )