| Bupati Bima Hj Indah Dhamayanti Putri | |
| BIMA – NTB | Bupati Bima Hj Indah Dhamayanti Putri langsung menyikapi terjadinya kekurangan kebutuhan gas elpiji subsidi ukuran tiga kilogram di sejumlah wilayah Kabupaten Bima. Tindaklanjut hasil monitoring Bagian Perekonomian dan Informasi dari masyarakat tersebut, menyusul berkurangnya stok LPG di tingkat pengecer.
Bupati Bima Hj Indah Dhamayanti Putri melalui
Kabag Humas dan Protokol Setda Bima Chandra Kusuma AP dalam siaran persnya,
Rabu (1/1/2020) kemarin, meminta kepada PT Pertamina di Bima untuk
mengoptimalkan penyaluran LPG 3 kilogram.
“Bupati sudah bersurat ke PT Pertaminan
Nomor:500/086/03.4/2019 tertanggal 30 Desember 2019 tentang distribusi LPG
tabung 3 kilogram. Hal ini untuk mengatasi kekurangan stok bahan bakar gas di
masyarakat mengingat tidak ada alternatif bahan bakar lain pasca konversi Mitan
ke Gas,” kata Chandra.
Bupati juga meminta jumlah penyaluran
LPG 3 kilogram di beberapa titik seperti Woha, Sape dan Bolo yang sebelumnya
hanya 1-2 truk menjadi 3-4 truk per sekali pengiriman. Selain itu, agar
ditambah jumlah frekuensi pengiriman dari sekali seminggu menjadi 2 - 3 kali seminggu
sehingga masyarakat tidak kesulitan menemukan LPG pada pengecer terdekat.
| BERITA TERKAIT |
> Subsidi Mitan Dicabut, Kelangkaan Gas Subsidi Kerap Terjadi Hingga Tembus Harga Rp40 Ribu Per Tabung
Bupati Bima melalui Kepala Bagian Perekonomian
Hariman SE,M.Si meminta PT Pertamina untuk memfasilitasi konversi pangkalan
pengecer Mitan untuk segera menjadi penyalur LPG agar masyarakat semakin mudah
untuk mendapatkan LPG.
Menurut Kabag Perekonomian bahwa
kelangkaan LPG mulai terpantau di Woha dan Sape yang juga menyebabkan adanya
kenaikan harga di tingkat penyalur dari harga Rp15 ribu untuk LPG 3 kg
meningkat hingga Rp30 ribu per tabung
“Hal ini harus diatasi dengan
meningkatkan jumlah tabung dan frekuensi penyaluran oleh pihak PT Pertamina dan
Sub Agen di Bima,” kata Hariman.
Menurut Hariman, Bupati juga
mengingatkan PT Pertamina agar segera menindaklanjuti keluhan masyarakat karena
menyangkut kebutuhan utama masyarakat yang apabila tidak segera ditangani akan
berdampak sosial dan stabilitas daerah.
“Bupati meminta kepada masyarakat untuk
bersabar, karena pemerintah daerah tidak tinggal diam terhadap persoalan
konversi Mitan ke LPG yang merupakan kebijakan pemerintah pusat,” kata Hariman.
Sebelumnya, hasil koordinasi Pemerintah
Daerah Kabupaten Bima dengan pihak Pertamina melalui Perwakilan Pertamina
Wilayah NTB Sigit via WhatAapp, berjanji akan berupaya maksimal untuk
me-recovery kebutuhan LPG yang kurang serta berkomitmen untuk memenuhi
kebutuhan harian normal masyarakat terhadap LPG pada hari mendatang.
Sumber: Humaspro Setda Bima
Editor: Adi Pradana