| Salah satu rumah pendatang di Wamena tanah Papua dibakar. Foto: NET | |
| PAPUA | – Sejumlah media melaporkan ada 32 warga non Papua di Wamena yang dibunuh oleh kelompok terorganisir Papua. Tragedi kemanusiaan itu terjadi pada 23 September 2019 lalu. Peristiwa tersebut telah menyisakan derita yang mendalam bagi rakyat Indonesia yang saat ini sedang dilanda berbagai persoalan.
Di tengah negara ini dihadapkan sejumlah
persoalan, peristiwa pembantaian pun terjadi hingga pada anak-anak kecil yang
tak berdosa. Apa yang dilakukan kelompok teroganisasi di Papua itu sudah di
luar kemanusiaan dan terbilang sadis.
Menurut hasil temuan Komisi Nasional
(Komnas HAM) yang melakukan investigasi selama beberapa hari di daerah itu,
mengung derita para keluarga pendatang yang dibantai secara sadis. Termasuk
rumah-rumah mereka dibakar dan toko pun dijarah tanpa tersisa.
Presiden RI Joko Widodo sampai saat ini
belum ada respon untuk serius menangani tragedi kemanusiaan di tanah Papua. Meski
dalam tragedi di Wamena itu menyebabkan terbunuhnya puluhan warga pendatang
seperti dari Bugis, Padang dan termasuk dilaporkan 9 orang perantau dari Minang—satu
orang dibakar dan satu orang Balita usia tiga tahun yang dikampak kepalanya.(sumber: Ketua Harian DPP Ikatan Keluarga
Minang).
Sebelumnya, kerusuhan itu dipicu dari
persoalan sepele hingga berbuntut melibat ratusan warga saling serang.
Penulis:
Adi Pradana