| Foto: Reuters | |
Ribuan pengunjuk rasa pada hari Minggu (25/8/2019),
turun ke jalan-jalan di lingkungan Tsuen Wan. Di jalan itu, mereka bentrok
dengan polisi yang menembakkan gas air mata dari ke dua kendaraan yang
dilengkapi meriam air untuk membubarkan para demonstran, yang berkumpul
meskipun hujan terus turun.
Setidaknya satu bom bensin dilemparkan
oleh pengunjuk rasa. Beberapa di antaranya turun di jalan-jalan sempit,
sehingga meriam air tersebut tidak bisa mengikuti para demonstran.
Beberapa pendemo menggali batu bata dari
trotoar dan mendorongnya untuk digunakan sebagai amunisi, yang lain menyemprot
deterjen di jalan untuk membuatnya licin barisan polisi.
Operator kereta MTR kota yang dikuasai
Tiongkok itu menangguhkan beberapa layanan untuk mencegah orang berkumpul.
Demonstrasi berlanjut meskipun ada
penangkapan 29 orang setelah bentrokan malam sehari sebelumnya yang melihat
pihak berwenang menggunakan gas air mata untuk membubarkan kerumunan.
Polisi menuduh para pengunjuk rasa
melempar batu bata, sehingga memaksa mereka menggunakan gas air mata dan meriam
air.
Menurut media setempat, Pasukan Taktis
Khusus polisi, yang juga dikenal sebagai Raptors, dikerahkan, menuduh
demonstran dan menangkap beberapa dari mereka.
Editor:
Adi Pradana
Sumber:
Aljazeera