MEDIANUSANTARA.ID—Bupati
Bima Hj Indah Dhamayanti Putri pimpin apel dalam rangka Hari Kesiapsiagaan Bencana
dan HUT Damkar Ke-100, di halaman Kantor Bupati, Senin (26/4/2019). Pada
kesempatan itu, disampaikan bahwa BNPB hari ini sebagai hari kesiapsiagaan
bencana secara nasional yang diperingati seluruh provinsi, kabupaten/kota.
Disampaikan
pula, berdasarkan hasil kajian resiko bencana yang disusun BNPB tahun 2015,
jumlah jiwa terpapar resiko bencana katagori sedang sampai dengan tinggi yang
tersebar di 34 Provinsi, mencapai 254.154.398 jiwa. Selama tahun 2018 terdapat
3.788 kejadian bencana yang mengakibatkan 4.814 jiwa meninggal dunia—kemudian 10.239.533
jiwa mengungsi.
Sedangkan
arah dan gambaran tren bencana global kedepan pun cenderung meningkat. Hal ini
dipengaruhi beberapa factor, seperti meningkatnya jumlah penduduk, urbanisasi,
degrasasi lingkungan, kemiskinan serta pengaruh perubahan iklim global.
Dengan
melihat kondisi tersebut, kata Bupati, tidak bisa dipungkiri intensitas dan
kompleksitas bencana di era modern yang telah menimbulkan korban jiwa, kerusakan
dan kerugian yang besar serta sangat menganggu aktivitas dan
produktivitas, baik untuk keberlangsungan dunia usaha maupun kehidupan
masyarakat.
Oleh
karena itu, kerugian bencana merupakan urusan semua pihak dan penting bagi
kita semua dalam memahami resiko, serta peran tanggung jawab dalam mengatasi
bencana tersebut.
Dikatakan
pula, penanganan bencana bukanlah kegiatan yang bersifat parsial. Namun
merupakan tanggung jawab semua pihak, sehingga diperlukan kerjasama semua
elemen. Selain itu, kita perlu memahami bahwa hakekat penanganan bencana bukan
hanya dilakukan pasca bencana, akan tetapi tindakan mitigasi bencana sebagai
salah satu rangkaian tindakan yang mengakup antisipasi dan reaksi pencegahan
dan penanggulangan memerlukan keterlibatan secara intensif seluruh sumber daya yang
ada.
Begitu
pula terkait dengan HUT Damkar ke-100, dimana peran penting pemadam kebakaran
tercermin dari tugas dan tanggungjawabnya. Selain itu, pemadam kebakaran juga
dituntut untuk melayani masyarakat pada operasi penyelamatan non
kebakaran, sehingga pemadam kebakaran sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
Keberadaan
Damkar, lanjut Bupati, merupakan perangkat daerah yang sangat penting dalam
mewujudkan perlindungan masyarakat. “Saya berharap, melalui kegiatan yang
dilaksanakan hari ini, rangka memberikan upaya penanganan secara serius dalam
mewujudkan perlindungan masyarakat yang membutuhkan penanganan secara
serius bila sewaktu-waktu terjadi hal seperti ini,” harapnya.
Sementara,
dalam apel kesiapsiagaan tersebut, dihadiri Wakil Bupati Bima Drs Dahlan M Noer,
Asisten, Staf Ahli, Kabag lingkup Setda Bima, jajaran BPBD, TNI, Polri, Pol PP,
Pimpinan BPJS Ketenagakerjaan, Kepala POS SAR, Kepala Bandara SMS Bima, Kepala
BMKG, Orari Bima, Kepala Kesbangpol, Tim Reaksi Cepat, Damkar BPBD.(Advt/adi)