MEDIANUSANTARA.ID—Aksi demo yang
terjadi di Gedung DPRD Kabupaten Dompu, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Kamis
(8/2/2018) kemarin, sempat ricuh. Semula, kelompok demonstrasi dari Aliansi
Masyarakat Peduli Transparansi (Amapetra) tersebut, mempertayakan beberapa hal terkait
Pembangunan Dam Rababaka Kompleks yang menelan anggara senilai Rp1 triliun.
Ada
beberap hal yang disampaikan aksi Amapetra. Yaitu terkait penelitian dan
rencana kegiatan, izin penggunaan diatas kawasan hutan, jaminan keamanan pada
wilayah potensial dampak kegiatan Dam Rababaka, serta hasil analisis dampak
lingkungan (Amdal).
Namun aksi
tersebut berakhir ricuh menyusul salah satu anggota pendemo merusak pintu masuk
Kantor DPRD setempat. Hal itu dipicu lantaran tidak adanya anggota dewan yang
menerima kedatangan mereka.
Kericuhan pun
terus berkembang menyusul salah satu dari mereka diamankan polisi. Namun sejumlah
anggota Amapetra menolak atas tindakan polisi tersebut.
Beberapa saat
kemudian, anggota Amapetra pun diterima oleh Ikhwahyuddin AK, salah satu
anggota dewan. Dialog penyampaian aspirasi dilakukan. Hingga diakhir dialog
tersebut disepakati bersama akan dilanjutkan pada 26 Februari 2018 nanti.(mus)