MEDIANUSANTARA.ID—Salah satu
dosen teknik sipil pengairan ITN Malang yakni Sriliani Surbakti ST,MT—baru saja
menerima penghargaan sertifikat profesi. Dalam hal ini beliau salah satu
anggota penyusun analisa mengenai dampak lingkungan dari Kementrian Lingkungan Hidup
di Jakarta. Sriliani Surbakti Lahir di Sumatera Utara, tanggal 23 Juli 1974.
Sriliani Surbakti pendidikan S1 di
Sekolah Tinggi Teknik Lingkungan (STTL), dan selesai pada tahun 1997. Kemudian tahun
2008 melanjutkan S2 di ITS, dimana selesai pada bulan Februari 2010. Dalam
kurung waktu, berjumlah 18 mahasiswa, pada saat itu hanya dua orang dari
angkatannya yang menyelesaikan Studi S2, salah satunya adalah Sriliani
Surbakti dengan waktu yang cepat yakni
selama 14 bulan.
Selain itu Sriliani Surbakti menjabat
sebagai Kepala Laboraturium Hidrolika, Sriliani memiliki semangat yang besar
dalam mendidik mahasiswa dalam berbagai pentas lomba tingkat nasional. Seperti
berhasil meraih penghargaan sebagai pembimbing mahasiswa dalam rangka lomba
jaringan air bersih yang mendapatkan juara tiga di Makassar, Sulawesi Selatan.
Sriliani Surbakti ST,MT menanggapi
Teknik Sipil Pengairan yang ada di Indonesia, bahwa masih perlu dikembangkan
lagi khususnya dalam sistem plambing, sehingga dalam sistem plambing ini
terkait dengan sipil, bisa memahami tentang perhitungan sistem jaringan
perpipaan antara lantai 1 sampai lantai
3, atau bangunan yang akan direncanakan bisa memaksimalkan sistem jaringan yang
ada pada perpipaan.
Selain itu pula, Sriliani Surbakti mengharapkan Mahasiswa ITN Malang
yang khususnya jurusan Teknik Sipil Pengairan mampu memahami dan mengerti
bagaimana sistem merencanakan pengolahan
air bersih dari bahan baku yang benar-benar belum terkelolah dan masih
tercemari oleh kualitas pencemaran yang cukup berat.
Menurutnya, dari air bahan baku ini,
mahasiswa mampu merencanakan sistem pengelolaan air bersih dengan baik dan
maksimal, sehingga nantinya kualitas air bersih mampu memenuhi persyaratan
sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan PERMENKES 2010.(reza)